Kota Metro — Seorang Pasien Rumah Sakit Muhammadiyah Metro yang merupakan warga Kelurahan Hadimulyo Kota Metro sebut saja VT (49) mendadak pulang gagal operasi, pasalnya setelah dikabarkan akan dilakukan tindakan operasi si pasien sudah diminta melakukan puasa sejak pukul 07.00 pagi dan direncanakan sekitar pada pukul 13.00 siang akan dilakukan tindakan operasi benjolan di kakinya. Senin, 04/112024.
Keluarga korban Herman menjelaskan bahwa VT sejak malam Minggu telah rawat inap di RS Muhammadiyah, ketika pukul 13.00 WIB si pasien sabar menunggu giliran untuk di operasi, namun hingga sore tiba dia mengalami sakit kepala/pusing, dan akhirnya disuruh lah anggota keluarganya untuk menanyakan ke bagian pelayanan.
Dia menanyakan kepada pelayan Rumah Sakit Muhammadiyah dimana ruang dokter T berada, lalu si asisten dokter keluar mengatakan bahwa dokter T masih mengurusi pasien dan masih banyak yang belum dilayani, namun asisten dan T dokter bedah di rumah sakit Muhammadiyah Metro sempat membentak dan menyuruh makan, ini patut diduga pihak rumah sakit telah menelantarkan dan mengabaikan Pasien, karena ternyata hingga jelang magrib tak juga ditangani.
“VT sudah melakukan puasa hampir 12 jam dan tinggal menunggu operasi namun gagal”, ujarnya Herman.
Kepada awak media Herman menjelaskan bahwa dirinya mengetahui hal ini setelah ditelpon istrinya, karena adanya perlakuan yang tidak menyenangkan oleh asisten dan dokter T kepada keluarganya.
“Ya mas (Red) ada perlakuan yang tidak seharusnya dilakukan oleh seorang asisten dan dokter kepada pasien yang lagi puasa, dia lantang mengucapkan dengan nada keras dan menyuruh membatalkan puasa dengan arti kata disuruh makan”, terangnya Herman.
Dia menambahkan gegara perlakuan yang tidak menyenangkan oleh pelayanan asisten dokter akhirnya di bawa pulang karena shock.
“Benar VT akhirnya pulang dan tidak jadi operasi”, tegasnya Herman. Selasa, 05/11/2024.
Kepada awak media dokter T memberikan klarifikasi mengenai kejadian tersebut dan mengatakan bahwa dirinya telah mengakui kejadian tersebut dan meminta maaf kepada Herman selaku keluarga. dokter T juga mengatakan jika dirinya sebagai dokter di RSUD Jend Ahmad Yani Metro, dan dirinya baru selesai melakukan tindakan operasi di RSUD AY Metro.
Setelah melakukan konfirmasi terhadap dokter T awak media berusaha menemui Direktur Rumah Sakit Muhammadiyah, namun salah satu Satpam mengatakan jika mau ketemu Direktur besok (Selasa 05/11) dari pukul 08.00-14.30 siang. Selanjutnya awak media sekitar pukul 12.00 WIB mendatangi Satpam agar bisa di fasilitasi untuk bertemu Direktur dalam rangka Klarifikasi tentang kejadian di ruang poli bedah dokter T, Satpam mencatat Identitas kami berdua dan menjanjikan pukul 13.00 WIB datang kembali namun beralasan direktur nya belum bisa untuk ditemui, dan sekitar pukul 17.00 WIB berusaha untuk bisa bertemu, lagi-lagi informasi dari Satpam suruh datang lagi esok hari (Rabu 06/11), hingga berita ini dilayangkan direktur Rumah Sakit Muhammadiyah Metro tetap belum bisa diklarifikasi tentang tentang permasalahan tersebut apakah memang Standar Operasional Prosedur (SOP) nya demikian. (Red)