Batam — Bertahun-tahun dikeluhkan warga, tumpukan sampah yang menggunung di jalan penghubung antara Perumahan Griya Batu Aji Asri RW 18 dan Perumahan Yafindo, Kelurahan Sei Langkai, Kecamatan Sagulung, akhirnya disentuh tangan pemerintah. Pemandangan kumuh yang lama jadi sorotan kini mulai berangsur dibereskan.
Camat Sagulung, Muhammad Arfi, baru beberapa pekan dilantik, langsung menunjukkan gebrakan. Dengan langkah cepat ia turun ke lokasi, menyaksikan sendiri kondisi lapangan, sekaligus memimpin aksi pembersihan.
“Jangan ada lagi alasan, masalah sampah harus kita tuntaskan bersama,” tegasnya.
Ketua RW 18, Syahdratul Husna, dan Ketua Karang Taruna, Acay, ikut mendampingi dan menggerakkan warga. Mereka menegaskan komitmen untuk mendukung penuh program pemerintah kecamatan.
“Kalau bukan kita yang menjaga lingkungan, siapa lagi?” ujar Acay.
Trantib Kecamatan, Alpizar, juga tak tinggal diam. Ia mengawal proses pembersihan sekaligus menghimbau warga agar tidak lagi menjadikan lokasi tersebut sebagai tempat pembuangan liar.
“Kebersihan bukan tugas pemerintah saja, tapi tanggung jawab semua,” ucapnya mengingatkan.
Langkah cepat camat muda ini memberi sinyal kuat: era menutup mata terhadap persoalan klasik sudah selesai. Sagulung membutuhkan pemimpin yang berani mengambil risiko, berani kotor untuk membersihkan, dan berani tegas menindak. Kini, publik menunggu konsistensi—apakah gebrakan awal ini akan berlanjut menjadi budaya baru?
Sajaruddin
Editor : Dwi Hartoyo