Lampung Tengah — Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang tertampung di Yayasan Srikandi Kampung Subang Jaya Kecamatan Bandar Surabaya Kabupaten Lampung Tengah, adalah panti asuhan yang telah berdiri sejak tahun 2008. Pada awalnya Yayasan Srikandi dalam melakukan pelayanan terhadap ODGJ dan anak terlantar serta orang dengan dengan berkebutuhan khusus ditampungnya dan lakukan dengan baik.
Setelah perjalanan waktu Yayasan Srikandi cukup dikenal oleh masyarakat Lampung Tengah bahkan dari Provinsi lain termasuk Palembang, Bangka dan Riau ada ODGJ ditempat ini.
Namun sayang beberapa tahun belakangan ini masyarakat seputar lingkungan Yayasan Srikandi sudah pada resah gegara para ODGJ yang kurang perhatian dari pengurus Yayasan Srikandi sehingga mereka sering keluar dan datang ke dapur masyarakat untuk meminta makanan. Mungkin tidak diberi makan oleh pihak Yayasan sehingga para ODGJ meminta makan ke masyarakat.
Saat awak media mendampingi Satreskrim Polres Lampung Tengah melakukan olah TKP di Yayasan Srikandi atas kematian Satria Roma Wijaya pada (06-08-23) menyempatkan untuk menggali informasi dari masyarakat sekitar Yayasan Srikandi yang menyebutkan bahwa para ODGJ sering mendapatkan penyiksaan oleh Yayasan.
Sebelumnya warga telah menyampaikan awak media jika ada ODGJ yang baru masuk dan masih kelihatan cantik pasti Kepala Yayasan Srikandi yang mendahului wkwkwkwkwk, ujar sumber yang tidak mau dituliskan namanya.
Ia juga menambahkan jika ODGJ dalam keadaan masuk Yayasan masuk dalam keadaan gemuk dan sehat pasti akan kurus kering dan ujung-ujungnya meninggal dunia.
“Benar Mas, ODGJ yang disini kerap mengalami penyiksaan oleh Yayasan Srikandi, jika ada titipan orang depresi dalam kondisi sehat dan gemuk lama- lama bisa jadi kurus tinggal kulit saja pasalnya kurang makan dan makanannya pun tidak memenuhi standar kesehatan dan bergizi, anehnya Dinas Sosial Kabupaten Lampung Tengah apakah tidak tahu hal-hal seperti ini sehingga dibiarkan hingga bertahun-tahun”, ungkapnya sumber.
Kesempatan ini lah yang akhirnya digunakan awak media untuk introgasi dengan mendatangi para ODGJ di sel paling ujung dan kurang lebih ada 7 kamar yang masing-masing ditempati oleh satu orang. Dalam wawancara dengan penghuni kamar ada 4 orang yang diduga mengalami depresi/ODGJ, akan tetapi ketika berdialek dengan awak media, dia jawab semua pertanyaan.
Salah satu penghuni ruangan gelap yang diduga ODGJ mengaku bernama Lili Habibi bin Priyadi ketika ditanya dia berasal dari Pring Ombo Kabupaten Pring Sewu dia semalam baru mengalami kekerasan fisik hingga muka dan bibir lebam akibat di tinju, dihajar oleh pihak Yayasan, ujarnya Lili nampak ketakutan ucapan nya diketahui oleh Yayasan. Sabtu, 09/12/2023 sekira pukul 13.30 WIB.
Melihat kondisi kamar tahanan yang begitu gelap karena tidak ada lampu penerangan dan bau kencing yang sangat menyengat sehingga awak media tidak tahan berlama-lama untuk introgasi mereka.
Secara garis besar pada umumnya dia ingin keluar dan pulang kerumahnya karena tidak tahan mengalami penyiksaan yang dilakukan oleh Yayasan Srikandi. Sebelum awak media berpamitan kepada mereka dia berharap “bebaskan saya Pak dari sini, saya gak tahan tidur ditempat seperti ini sudah gelap dan banyak nyamuk, jadi tolong carikan obat nyamuk, ujar Susanto bin Ponijan warga Bergen Lampung Selatan.
Dari hasil penggalian informasi yang didapat dari berbagai sumber, awak media sudah mendapatkan bukti bahwa Yayasan Srikandi sudah melakukan pelanggaran hukum sebab sudah melakukan penyiksaan, sel gelap, pembiaran, makan yang tidak teratur dan tak bergizi serta dugaan pelecehan seksual terhadap ODGJ sehingga hak-hak hidup mereka sangat tertekan dan bukan dalam pengobatan agar sembuh.
(Red)