Batam – Ledakan antusiasme pecah di Kelurahan Kibing! Ratusan warga menyerbu Gerakan Pangan Murah yang digelar Polresta Barelang bersama Bulog Batam, Rabu (3/9/2025). Berpusat di Posyandu MKGR, kegiatan ini bukan sekadar pasar murah, tapi jadi ajang tumpah ruah kebersamaan antara rakyat dan aparat.
Lucunya, suasana makin cair ketika warga dengan nada gurau menjuluki MKGR sebagai singkatan “Mandi Kurang Gaya Rapi”. Canda segar itu langsung bikin seisi lokasi pecah tawa, membuktikan bahwa pangan murah juga bisa menghadirkan keceriaan.
Harga yang bikin warga sumringah:
Beras SPHP 5 Kg Rp58.000
Beras Kita Premium 5 Kg Rp65.000
Minyak Goreng Kita 1 Liter Rp17.500
Telur ayam Rp53.000 per papan
Gula PSM 1 Kg Rp18.000
Air mineral Sanford 600 ml (isi 24 botol) Rp45.000
Kapolresta Barelang Kombes Pol Zaenal Arifin, S.I.K, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan basa-basi.
“Polri hadir bukan hanya bicara keamanan, tapi juga kesejahteraan. Kami ingin rakyat Batam benar-benar merasakan harga pangan terjangkau, langsung dari tangan kami,” tegasnya.
Ketua RW 07, Nina Ariani, sampai terbawa haru.
“Ini bukan sekadar pasar murah, tapi hadiah berharga untuk warga. Kehadiran Kapolresta bersama Bulog membuat kami merasa diperhatikan, dihargai, dan dekat dengan aparat,” ucapnya berkaca-kaca.
Seklur Kibing, Devi Iswandi, ikut menyambung.
“Di tengah naik turunnya harga kebutuhan, pasar murah ini datang tepat waktu. Inilah bukti nyata pemerintah dan aparat tidak tinggal diam,” tegasnya.
Ketua LPM Kibing pun menyoroti aspek kebersamaan.
“Gerakan Pangan Murah adalah senjata kebersamaan. Aparat, pemerintah, dan rakyat berjalan beriringan. Kalau ini dijaga, Batam akan makin kuat,” katanya lantang.
Yang tak kalah menggelegar, Bhabinkamtibmas Kibing Aiptu Roni.M turun langsung menyalami warga.
“Kami di lapangan setiap hari. Pasar murah ini bukti, Polri bukan hanya hadir saat ada masalah, tapi juga saat rakyat butuh solusi,” ujarnya tegas, disambut sorakan warga.
Sementara Babinsa Kelurahan Kibing, Sertu Marjen Tanjung, berdiri kokoh di samping Polri, menandai sinergi TNI–Polri nyata di depan mata.
“TNI selalu bersama rakyat. Pangan murah ini bukan acara biasa, ini perlawanan terhadap kesulitan hidup. Dan kami ada di garda terdepan bersama Polri!” teriaknya penuh semangat.
Canda tawa, sembako murah, dan sinergi aparat menjadikan Kibing sore itu seperti panggung kebersamaan. Dari seloroh ringan “MKGR = Mandi Kurang Gaya Rapi” hingga pekikan penuh tenaga rakyat yang kompak menggema:
“Maniiiissskaaaaaannnnnnnnnn……!!!”
Dari Kibing suara rakyat meledak, dari Batam gaungnya menjalar, dari Indonesia semangatnya membara.
Inilah bukti: saat rakyat, Polri, dan TNI berdiri satu barisan — tidak ada kesulitan yang terlalu berat, tidak ada harga yang terlalu tinggi, tidak ada tantangan yang tak bisa dilawan!
Kibing siang itu bukan sekadar lokasi pasar murah, tapi simbol kebangkitan rakyat. Dan semboyan lantang itu terus bergema:
“Maniiiissskaaaaaannnnnnnnnn……!!!”
Editor : Dwi Hartoyo