Semarang — Dalam upaya proaktif untuk mempererat hubungan masyarakat dan mengatasi masalah keamanan, Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol. M. Syahduddi, bertemu dengan para tokoh masyarakat di seluruh Kecamatan Semarang Barat pada Rabu malam. Pertemuan yang diadakan di sebuah rumah makan di kawasan Pasar Karangayu tersebut dihadiri oleh sekitar 70 orang peserta, termasuk tokoh masyarakat, pemerintah daerah, dan organisasi masyarakat.
Dalam sambutan pembukaannya, Kompol Andre Bachtiar memberikan gambaran umum yang komprehensif tentang Semarang Barat, menyoroti keragaman geografinya, berbagai tempat penting seperti Bandara Ahmad Yani dan Klenteng Sam Poo Kong, serta jumlah penduduk sebanyak 152.000 jiwa yang tersebar di 16 Kelurahan. Ia juga mengakui adanya tantangan yang ada, dengan menyatakan bahwa meskipun situasi keamanan secara keseluruhan tetap “kondusif,” isu-isu seperti “balap liar, tawuran, dan adu sarung, terutama selama bulan puasa”, memerlukan perhatian yang berkelanjutan.
Kombes Pol M. Syahduddi menyampaikan, pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga keamanan.
“Tujuan dari acara ini, selain untuk menjalin silaturahmi dan memperkenalkan diri, juga untuk lebih banyak berinteraksi dengan masyarakat agar dapat memahami situasi keamanan di Semarang Barat sehingga dapat bersama-sama menjaga ketertiban umum,” ujarnya seraya menekankan perlunya peningkatan kewaspadaan dalam mengantisipasi Ramadan, Nyepi, dan musim mudik Lebaran mendatang.
Pertemuan tersebut kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dinamis, sehingga tokoh masyarakat dapat menyampaikan aspirasi dan mengusulkan solusi. Isu-isu utama yang diangkat antara lain efektivitas program Polsek RW, perlunya penerapan aplikasi Libas yang lebih luas, dan masih maraknya balap liar di Jl. Madukoro. Peserta rapat mengusulkan sanksi yang lebih berat bagi pembalap liar, termasuk penahanan sepeda motor dalam jangka panjang dan pengawasan orang tua atau guru saat akan mengambil kendaraan.
Topik lain yang dibahas antara lain penanganan tilang elektronik bagi kendaraan yang dijual, penertiban tempat karaoke dan penjualan minuman keras di Desa Kalibanteng Kulon, perlunya penambahan Bhabinkamtibmas di wilayah Tawangmas, dan kekhawatiran potensi peredaran narkoba di Desa Kalibanteng Kidul.
Kapolrestabes Semarang menanggapi setiap masalah secara langsung, menegaskan kembali komitmennya terhadap program polisi RW dan menyoroti keberhasilan aplikasi Libas. Ia juga berjanji akan terus berupaya memberantas balap liar, mengakui keterbatasan personel polisi dan menekankan peran penting Bhabinkamtibmas dalam penyelesaian masalah berbasis masyarakat. Terkait dugaan peredaran narkoba, ia memerintahkan Kasat Narkoba untuk melakukan penyelidikan menyeluruh.
Elly Asmara, Camat Semarang Barat,menutup pertemuan dengan menyampaikan rasa terima kasih dan menyampaikan perhatian kepada Yayasan Persadani, sebuah organisasi di Kecamatan Krapyak yang mendukung mantan narapidana teroris, serta menekankan perlunya upaya kolaboratif untuk mengatasi masalah ini.
Keterlibatan langsung ini menunjukkan komitmen Polrestabes Semarang untuk melibatkan masyarakat secara proaktif, menangani masalah setempat, dan membina lingkungan yang kooperatif untuk memastikan keselamatan dan keamanan Semarang Barat, khususnya saat wilayah tersebut bersiap untuk hari besar keagamaan mendatang dan arus mudik lebaran.