Kota Metro — Seolah di anggap sepele permasalahan yang terjadi pada Senin 4-11- 2024 yang lalu, hingga kini masih belum jelas penyelesaian nya.
Pada Selasa 5 Nopember 24 awak media dijanjikan oleh salah satu Satpam RS Muhammadiyah jika hendak bertemu dan akan klarifikasi dengan Direktur RS Muhammadiyah datang pukul 08.30-14.30. Kami berdua tiba di RS Muhammadiyah sekitar pukul 10.00 WIB dan di hubungkan oleh satpam dengan Direktur namun beralasan belum bisa, kamipun sekitar pukul 12.00 WIB datang kembali untuk melakukan konfirmasi dengan Direktur gagal kembali dengan alasan masih sibuk, dan satpam pun sore hari nya menghubungi kembali jika Direktur RS Muhammadiyah belum bisa ditemui.
Hari berikutnya awak dihubungi oleh pihak keluarga korban bahwa pada hari Kamis (7/11/24) akan ada musyawarah, dan benar saja proses tersebut di lakukan di Pance cafe 15 Polos Metro. Dengan kesepakatan dijadualkan ada niat baik dari Direktur RS Muhammadiyah Metro kepada keluarga korban.
“Penelusuran awak media”
Bertempat di lantai dua Rumah Sakit Muhammadiyah Metro, kepala management Urusan Dakwah dan kepala management poli bedah RS Muhammadiyah Metro memberikan keterangan kepada wartawan bahwa Nur Rohman selama sepekan berada di Jakarta dan dirinya telah menghubungi pihak anak korban (Alif) saat masih di Jakarta.
“Saya telah telepon mas Alif untuk bisa bertemu dengan keluarga nya”, ujar Nur Rohman. Senin, 18/11/2024 sekitar pukul 12.30 WIB.
Diapun menyebutkan bahwa pekan ini akan mempertemukan keluarga korban dengan dr. TPK.
“Waktunya pekan ini, tetapi harinya belum bisa di jadualkan”, terang nya Nur Rohman.
Ketika ditanya tentang perlakuan dokter TPK kepada pasien seperti ini apakah menjadi SOP di RS Muhammadiyah Metro, dirinya menyebutkan bahwa namanya manusia terkadang tempramental nya tinggi.
“Saya juga termasuk tempramental”, sahut Andre kepala management poli bedah.
Sangat di sayangkan Direktur RS Muhammadiyah Metro belum bisa di Klarifikasi kembali, namun perwakilan dari RS Muhammadiyah Metro dua Kepala Manajemen tetap memberikan harapan bahwa dalam pekan ini antara pihak RS Muhammadiyah dan korban segera dipertemukan.
Selanjutnya kami melakukan konfirmasi kepada pihak keluarga korban, dan atas sikap RS Muhammadiyah Metro yang terkesan menyepelekan kejadian tersebut, keluarga korban berencana akan melaporkan pihak rumah sakit Muhammadiyah Metro kepada pihak berwajib atas perlakuan yang tidak menyenangkan dan menelantarkan pasien yang berakibat gagal operasi dan masih trauma/ shock hingga sekarang. (Red)