Tidak Konsisten, Pihak RS Muhammadiyah Metro Abaikan Permohonan Maaf Kepada Keluarga Pasien

oleh -2001 Dilihat

Kota Metro — Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, bahwa pihak RS Muhammadiyah Metro akan melakukan pertemuan dengan pihak keluarga korban pekan ini, hal ini di sampaikan langsung oleh Nur Rohman pada hari Senin 18/11/2024 sekitar pukul 12.30 WIB di RS Muhammadiyah Metro.

Namun hingga kini Sabtu (23/11/24) pihak RS Muhammadiyah Metro tidak juga melakukan upaya baik untuk mendatangi keluarga korban guna menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga pasien yang mana telah di telantarkan dan gagal operasi. Hingga kini korban masih trauma dan belum bersedia untuk berobat kembali walaupun di RS lainnya.

Nur Rohman dirinya mewakili direktur RS Muhammadiyah Metro masih menunggu anak korban, dikatakan bahwa sdr Alif karena sebuah profesi sibuk dan WhatsApp nya hingga kini belum di balas.

“Kami sudah mengirim WhatsApp kepada sdr. Alif namun hingga kini belum dibalas”, ujarnya Nur Rohman. Sabtu, 23/11/2024 pagi.

Seolah memang mengabaikan perkara ini, pasalnya ketika ditanya apakah sudah melakukan kontak ulang dirinya menyatakan belum menghubungi kembali. Jika di runut dari Senin (18/11/24) pihak RS Muhammadiyah Metro akan menemui keluarga korban di pekan ini, namun niat dan janji tidak juga ia lakukan.

Nur Rohman mengatakan jika selalu menghubungi terus terhadap anak korban yang memang ada kesibukan merasa gak enak, nanti dibilang mengejar-ngejar.

“Tidak enak kalau telpon atau WhatsApp dia orang sibuk dengan profesinya”, ujarnya berkelit.

Lagi lagi dia mengatakan bahwa ini adalah mis komunikasi penjelasan antara pihak korban maupun media, yang sesungguhnya dia (cs) bertemu di Pance cafe adalah mewakili dr. TPK dan Direktur RS Muhammadiyah Metro.

“Saya berbicara atas nama RS Muhammadiyah dan saya selalu sampaikan dengan direktur RS Muhammadiyah”, tegasnya Nur Rohman.

“Keluarga Korban Menunggu, Diduga Pihak RS Muhammadiyah Metro Lalai”

Anak korban Alif menyampaikan kepada awak media bahwa dirinya masih menunggu karena belum ada kabar soal pihak RS Muhammadiyah Metro akan mendatangi keluarga nya.

“Belum ada Om (Red) dari RS Muhammadiyah Metro menghubungi saya”, katanya Alif.

Dirinya mengatakan bahwa dokter TPK dapat dilaporkan ke Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI), apakah perlakuan seperti ini memenuhi unsur Pelanggaran Kode Etik atau tidak dan lembaga ini yang menerima pengaduan, memeriksa, dan memutuskan kasus pelanggaran disiplin dokter.

“Kita tunggu dululah apa kata direktur RS Muhammadiyah Metro dan berprasangka baik saja”, ujarnya Alif.

Alif mengatakan bahwa dirinya saat ini masih di Bandar Lampung karena mengambil cuti dan di hari Senin saya kembali kerja.

“Senin besok saya kembali lagi ke Jakarta”, tutupnya.

Dengan demikian kapankah pihak RS Muhammadiyah Metro mengunjungi korban untuk menyampaikan permintaan maaf?

Pasal 17 Kode Etik Kedokteran Indonesia menegaskan bahwa setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu wujud tugas perikemanusiaan. Dan jelas disini dokter TPK dapat memenuhi unsur ini.

Sebagaimana diketahui bahwa pihak media tetap berusaha melakukan klarifikasi langsung dengan Direktur RS Muhammadiyah Metro namun hingga berita ini dilayangkan belum dapat ditemui. (Bersambung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *