Banyuwangi,- Sekolahan merupakan tempat belajar mengajar bukan tempat untuk mencari keuntungan, lain halnya dengan SMAN 1 Srono untuk penambahan ruang kelas baru yang anggaranya dibebankan kepada wali murid baru menjadi perbincangan antar wali murid. Pasalnya biaya pembangunan ruang kelas baru tersebut dibebankan kepada wali murid besar anggaran mencapai ratusan juta.
Hal tersebut disampaikan salah satu wali murid SMAN 1 Srono, As Nama samaran menyampaikan bahwa para wali murid tahun ajaran baru ini harus membayar uang sebesar 2juta kepada pihak sekolah karena akan membangun ruang kelas baru dengan total anggaran untuk satu ruang kelas itu nilainya Rp. 320 juta.
” memang kami para wali murid dikumpulkan untuk mengikuti rapat dengan komite untuk mencari kata mufakat soal dana 320 juta itu dan itu dibebankan kepada kami wali murid,” kata As.
Kami sebagai wali murid sangat keberatan dengan adanya tarikan sebesar 2juta karena diwaktu bersamaan kami beli seragam dan ongkos jahit.
” bahasa dalam tarikan tersebut adalah sumbangan tapi kenapa jika itu merupakan sumbangan nominalnya ditentukan,” cetusnya.
As juga menambahkan, jika sumbangan setau saya se iklhasnya tidak ditentukan per siswa 2juta begitu, selain itu siswa juga dikenakan sumbangan lagi yang istilahnya Infaq dengan nominal Rp. 100.ribu perbulan.
Sementara itu pihak sekolah saat di konfirmasi melalui KTU SMAN 1 Srono, Ag mengakui memang benar sekolahan itu kekurangan ruang kelas jadi komite mengadakan rapat dengan wali murid untuk membahas kekurangan ruang kelas. Dan sudah sepakat semua para wali murid dengan rincian anggaran sebesar 320juta untuk ruang lap dan Mebelernya.(27/7/2023)
” munculnya nominal itù kan sesuai hasil kesepakatan rapat antara wali murid dengan komite dan jika ada yang keberatan mereka bisa mengajukan keberatan, kami pihak sekolah tidak sakleg misal mampunya Rp. 500 ribu, ya tidak apa -apa dan ini sifatnya sumbangan,” kata ag.
Menurtnya, jika kita menunggu bantuan dari pemerintah terlalu lama dan belum tentu disetujui pemerintah maka dari itu komite berinisiatif untuk meminta sumbangan kepada murid didik baru melalui rapat komite.
” jika ada yang keberatan kan ini aneh waktu rapat mereka setuju dengan nilai sumbangan sebesar 2juta itu sekarang mereka mengeluh. Saran saya bagi yang mengeluh silahkan datang kesekolah menghadap kepada ketua komitenya dan untuk uang Infaq yang perbulanya Rp. 100 ribu itu untuk ekstrakulikuler,” pungkasnya.